Powered By Blogger

Sabtu, 07 Mei 2011

Eksperimen gila di dalam dunia militer

1. The Bat Bomb




Dengan dasar senjata akan jadi keren kalo terbang dimalam hari dengan sayap kulit, diciptakanlah The Bat Bomb (bom kelelawar) oleh Amerika
Rencana:



Kelelawar mampu membawa beban yang cukup berat. Selain itu mereka suka menyelinap ke bangunan2, cocok untuk jadi media pembawa bom bunuh diri. Rencananya mereka akan dibawa dengan kotak, dijatuhkan dengan pesawat B-29, lepas, dan saat subuh akan menyelinap ke bangunan musuh. Waktu musuh mau gosok gigi ucapkan ‘Good bye’

Masalah:
Masalah muncul waktu sebagian kelelawar lepas tanpa sengaja dan menyelinap ke markas Angkatan Udara AS, jadi yah… pangkalannya meleduk habis. Tapi hey, itu pertanda rencananya sukses! Tapi setelah menghabiskan dana miliaran dolar, proyek batal. Kelelawarnya terlalu random, ga bis diprediksi bakal lari kemana, dan ilmuwan2 di Proyek Manhattan sudah mulai membicarakan bom gila yang senilai jutaan kelelawar



2. The Great Panjandrum



 
Pertahanan musuh memang susah mau ditembus, sejak jaman pakai onager sampai meriam. Musuh ngeyel membangun benteng dari bahan keras dan selalu diperbaiki, bikin tambah frustasi
Jadi gimana? Dibuatlah Panjandrum jawaban atas: ‘Gimana sih caranya bikin bom tambah bahaya?’

Rencana:
Jadi, gimana mau bikin lubang segede tank di dinding beton? Pihak Angkatan Laut Inggris membuat tong yang dipasangi roda. Supaya rodanya jalan, dipasangilah roket2 di berbagai bagian, supaya waktu roketnya nyala bomnya maju kedepan sekitar 60mph, mirip2 gini:


Masalah:
Masalah muncul waktu roketnya mulai meleduk dan mental kemana-mana. Setelah berbagai uji coba, nambahin roket dll, jadinya malah nyemplung ke laut:


 
Setelah berbagai test lagi, prototype terakhir selesai. Tapi waktu test jumlah roket yang bertambah (supaya lebih stabil) malah bikin tambah runyam. Roket yang mental tambah banyak, dan bikin jendral2 kucar kacir sampai tuh tong akhirnya meleduk sendiri…



3. Project Orcon


Jaman PDII memang bikin kesal. Banyak target gagal kebom karena misilnya kena jam duluan. Jadinya duit habis target selamat. Kesal dengan itu, dimulailah Proyek Orcon


Rencana:
BF Skinner memberikan ide cemerlang: taruh burung merpati di misilnya, dan pasang layar didalam situ. Tiap kali kena jam, si burung akan membelokkan misil ke jalan yang benar, target pasti meleduk, dengan hadiah burung panggang. Makan tuh!


Masalah:
Biar duit udah dikucurkan, proyek Orcon dibatalkan. Sebagian petinggi bilang idenya terlalu aneh, sementara yang lain bilang prose s pelatihan merpatinya susah dan lama. Masalah lain adalah sistem itu sendiri. Kalo rudalnya kena jam jauh2, si merpati harus memperbaiki jalurnya dengan kurang akurat, soalnya terlalu bergantung pada sistem visual. Masalah lain adalah itu adalah rudal yang dikendalikan oleh seekor burung


4. The Sun Gun



Menghabisi musuh dengan menembakkan laser dari luar angkasa adalah dambaan tiap anak kelas 6SD dan ilmuwan militer. Tapi banyak yang tidak tahu itu adalah dambaan Nazi juga


Rencana:
Ilmuwan2 Nazi berencana membangun cermin raksasa di luar angkasa. Cermin ini, yang akan dibangun dari 1 juta sodium logam, akan menghabisi kota, batalion, hutan, juga roti


 
Rencananya ini cermin akan dioperasikan oleh astronot yang memakai sepatu magnetis supaya bisa nempel di lantai. Oksigen diberikan dari sistem pompa on-board, dan listrik akan dialirkan oleh sistem solar panel

Masalah:
Masalah muncul saat pihak Sekutu mulai kelihatan kemenangannya. Banyak imuwan dari proyek ini yang entah ditarik AS atau membelot, jadinya batal.
Yang lebih parah lagi, ukuran dari ide ini saja menjadi batu sandungan untuk mengerjakannya. Bahkan di tahun 2008 pun AS belum bisa membuatnya, lebih dari 50 tahun kemudian.



5. Project Habbakuk



Dalam upaya membuat musuh frustasi sampai buang air dicelana, Inggris memulai proyek Habbakuk. Habbakuk adalah sebuah aircraft carrier (semacam kapal yang tugas utamanya meluncurkan pesawat udara), yang dirancang anti-tenggelam, dan secara fisika (tidak secara teori seperti Titanic) Habbakuk 100% tidak mungkin tenggelam. Kenapa? Karena Habbakuk adalah bongkahan es


 
Habbakuk direncakan akan jadi sepanjang 2000 kaki, setinggi 200 kaki, dan dindingnya 40 kaki. Jadinya seberat 2 juta ton (bandingkan dengan carrier tipe Nimitz yang cuma 100rb ton). 2 juta ton es


 
Waktu diketahui es bukanlah benda yang cocok untuk dijadikan kapal carrier, mereka beralih ke Pykete, kombinasi harmonis es dan kayu. Saking kuatnya dalam simulasi benda ini bisa mementalkan peluru. Dengan ide segila ini, apa lagi yang kurang?

Masalah:
Masalah muncul dalam kemudahan penggunaannya. Versi kecilnya (yang cuma 1000 ton beratnya dan panjang 60 kaki) memperlihatkan cara kerjanya. Butuh 3 tahun sampai prototype itu meleleh. Edisi full-versionnya akan memakan $70 juta, 8000 pekerja, dan 8 bulan sampai selesai dari peletakan es pertama. Kecepatannya cuma 6 knot (benar2 lambat), dan waktu sampai di tujuan, akan masih berwujud es


6. Project Stargate



Waktu agen mata-mata mulai berkurang jumlahnya, entah karena tertangkap atau kenapa, memata-matai jadi susah. Maka dimulailah Project Stargate, yang akan memanfaatkan ‘penglihatan jarak jauh’


 
Rencana:
Rupanya blok Komunis waktu Perang Dingin pernah mencoba meneliti kemampuan psikis. CIA pengen juga, sebelum muncul seseorang yang bisa menghabisi presiden cuma dengan otak saja. Proyek dimulai tahun 1970an, dan dibantu oleh Gereja Sains (Church of Scientology)


Masalah:
Masalah muncul waktu CIA dengan segera menyadari hal itu mustahil. Dan dengan segara dalam artian 25 tahun kemudian.
Walau penelitian menunjukkan beberapa ‘penglihatan’ yang sukses dna detil, lebih banyak lagi hasil yang gagal. Banyak ilmuwna yang terlibat mengatakan hasilnya sama saja dengan meminta pengemis jalanan menebak2.
Untuk menemukan itu, AS menghabiskan $20 juta. Tapi toh, Rusia mengabiskan 500 juta ruble untuk menemukan hal yang sama



7. The Gay Bomb



Dalam hal ide militer, dari jaman nenek moyang kita melemparkan batu ke yang lain sampai ke masa nanobot dan laser, jelas tidak ada yang sehebat The Gay Bomb. The Gay Bomb adalah nama yang harafiah: Senjata yang mampu meruntuhkan musuh dengan gay. Gay yang dipersenjatai.


 
Dalam upaya menemukan senjata anti-kkerasan dalam kasus penanganan massa, Wright Laboratory di Ohio memberikan ide bagi Pentagon: daripada pakai gas air mata, kenapa tidak menyemprotkan mereka dengan aphrodisiac (obat perangsang yang lebih tangguh berkali-kali lipat dari viagra) dalam jumlah ekstrim sampai mereka jadi horny?

Masalah:
Ide ini sesungguhnya bagus, cuma tidak ada data jelas ini akan berlaku bagi semua pria. Rupanya, masalah ‘bagaimana’ bukanlah urusan mereka. lab yang sama memberi ide untuk membuat musuh jadi bau sampai hama menyerang mereka, atau membuat target jd bau supaya ga ilang di kerumunan. Semuanya bagus, cuma cara implementasinya tidak ditemukan…
Lepas dari itu, ide ini bertahan dalam pentagon selama 7 tahun…



8. The Pain Ray


Active Denial System, lebih populer sebagai The Pain Ray, adalah nama futuristik untuk memastikan seseorang akan mengalami sial seharian. Didesain untuk penanganan massa, The Pain Ray adalah nama yang harafiah: senjata ini menyebabkan rasa sakit, dari jarak jauh!


 
rencana:
Dalam beberapa kasus, pihak militer enggan membuat anak buahnya dekat2 dengan marabahaya, tapi menembaki massa dengan sniper yang bersembunyi di rerumputan jelas memberi citra buruk. Maka metode anti-kekerasan mulai populer.
Manifestasinya adalah ADS ini, senjata jarak jauh yang bisa mengirimkan radiasi elektromagnetis berfrekuensi tinggi dari jarak 500 yard. Senjata ini membuat molekul air di ubuh seseorang ‘senang’, yang merupakan cara asik untuk mengatakan dia sedang di microwave, walau ngga sampai tahap berbahaya. Mungkin…


Masalah:
Sampai sekarang, belum ada. Senjatanya udah jadi, dan berfungsi baik. Hanya uji-coba untuk kasus kena radiasi terlalu lama belum ada, mungkin tidak ada yang mau matanya di microwave lama2. Kamu mau?


9. Malodorants



Salah satu senjata penanganan massa yang ampuh adalah Malodorant, lebih dikenal sebagai The Stink Bomb.


 
Rencana:
Pihak militer sudah bereksperimen dengan ide ini sekian lama. Idenya dalah membuat musuh kabur sambil mempermalukan mereka dengan bau yang dibenci ibu mereka sendiri. Phak militer juga telah mematenkan beberapa jenis bau, termasuk kotoran manusia. Waktu PDII, sekelompok ilmuwan mengembangkan Who Me? untuk digunakan ke tentara Jerman, yang merupakan stink bomb ini
Amerika punya US Government Standard Bathroom Malodor (Ruang Bau Standar Pemerintah Amerika) yang saking baunya dalam beberapa detik saja orang2 sudah berteriak2. Laporan mengatakan bau disana itu ‘semua bau terbau yang bisa kau pikirkan, gabungkan, perkuat 10 kali lipat’. Laporan lain menyebutkan saking baunya di ruangan itu garis bau yang sering ada di kartun bisa terlihat disitu. Pihak militer merasa puas dan mau melemparnya ke manusia


Masalah:
Walau idenya masih dikembangkan, sejarah menunjukkan stink bomb agak ‘kurang bersahabat’. Bukan hanya target yang jadi bau, pesawat bombernya juga jadi bau, dan seluruh area tempat bomnya jatuh jaid bau juga..



Sumber : http://temperer.wordpress.com/2010/05/25/9-eksperimen-gila-di-dunia-militer/

Fakta,Asal dan sejarah Virus HIV

Virus HIV AIDS sebenarnya bukan berasal dari simpanse, tetapi ciptaan para ilmuwan yang kemudian diselewengkan melalui rekayasa tertentu untuk memusnahkan etnis tertentu. (Jerry D. Gray, Dosa-dosa Media Amerika - Mengungkap Fakta Tersembunyi Kejahatan Media Barat, Ufuk Press 2006 h. 192).

Tulisan Allan Cantwell, Jr. M.D. ini mengungkapkan rahasia asal-usul AIDS dan HIV, juga bagaimana ilmuwan menghasilkan penyakit yang paling menakutkan kemudian menutup-nutupinya.


Teori Monyet Hijau

1.
Tidak sedikit orang yang sudah mendengar teori bahwa AIDS adalah ciptaan manusia. Menurut The New York Times yang terbit 29 Oktober 1990, tiga puluh persen penduduk kulit hitam di New York City benar-benar percaya bahwa AIDS adalah senjata etnis yang didesain di dalam laboratorium untuk menginfeksi dan membunuh kalangan kulit hitam. Sebagian orang bahkan menganggap teori konspirasi AIDS lebih bisa dipercaya dibandingkan teori monyet hijau Afrika yang dilontarkan para pakar AIDS. Sebenarnya sejak tahun 1988 para peneliti telah membuktikan bahwa teori monyet hijau tidaklah benar. Namun kebanyakan edukator AIDS terus menyampaikan teori ini kepada publik hingga sekarang. Dalam liputan-liputan media tahun 1999, teori monyet hijau telah digantikan dengan teori simpanse di luar Afrika. Simpanse yang dikatakan merupakan asal-usul penyakit AIDS ini telah diterima sepenuhnya oleh komunitas ilmiah.


2. Pohon keturunan filogenetik virus primata (yang hanya dipahami segelintir orang saja) ditampilkan untuk membuktikan bahwa HIV diturunkan dari virus primata yang berdiam di semak Afrika. Analisis data genetika virus ditunjukkan melalui supercomputer di Los Alamos, Mexico, menunjukkan bahwa HIV telah melompati spesies, dari simpanse ke manusia sekitar tahun 1930 di Afrika.


Catatan penting: Los Alamos kebetulan saja merupakan sentra pembuatan bom nuklir, hasil persekutuan mata-mata Cina, dan laboratorium tempat dilakukannya eksperimen rahasia radiasi manusia terhadap penduduk sipil yang tidak merasa curiga. Eksperimen ini telah dilakukan sejak tahun 1940-an hingga awal epidemik AIDS.




Eksperimen Hepatitis B Pra-AIDS kepada Pria Gay (1978-1981)


Ribuan pria gay mendaftar sebagai manusia percobaan untuk eksperimen vaksin hepatitis B yang disponsori pemerintah AS di New York, Los Angeles, dan San Fransisco. Setelah beberapa tahun, kota-kota tersebut menjadi pusat sindrom defisiensi kekebalan terkait gay, yang belakangan dikenal dengan AIDS. Di awal 1970-an, vaksin hepatitis B dikembangkan di dalam tubuh simpanse. Sekarang hewan ini dipercaya sebagai asal-usul berevolusinya HIV. Banyak orang masih merasa takut mendapat vaksin hepatitis B lantaran asalnya yang terkait dengan pria gay dan AIDS. Para dokter senior masih bisa ingat bahwa eksperimen vaksin hepatitis awalnya dibuat dari kumpulan serum darah para homoseksual yang terinfeksi hepatitis.

Kemungkinan besar HIV masuk ke dalam tubuh pria gay selama uji coba vaksin ini. Ketika itu, ribuan homoseksual diinjeksi di New York pada awal 1978 dan di kota-kota pesisir barat sekitar tahun 1980-1981.

Apakah jenis virus yang terkontaminasi dalam program vaksin ini yang menyebabkan AIDS? Bagaimana dengan program WHO di Afrika? Bukti kuat menunjukkan bahwa AIDS berkembang tak lama setelah program vaksin ini. AIDS merebak pertama kali di kalangan gay New York City pada tahun 1979, beberapa bulan setelah eksperimen dimulai di Manhattan. Ada fakta yang cukup mengejutkan dan secara statistik sangat signifikan, bahwa 20% pria gay yang menjadi sukarelawan eksperimen hepatitis B di New York diketahui mengidap HIV positif pada tahun 1980 (setahun sebelum AIDS menjadi penyakit resmi). Ini menunjukkan bahwa pria Manhattan memiliki kejadian HIV tertinggi dibandingkan tempat lainnya di dunia, termasuk Afrika, yang dianggap sebagai tempat kelahiran HIV dan AIDS. Fakta lain yang juga menghebohkan adalah bahwa kasus AIDS di Afrika yang dapat dibuktikan baru muncul setelah tahun 1982. Sejumlah peneliti yakin bahwa eksperimen vaksin inilah yang berfungsi sebagai saluran tempat berjangkitnya HIV ke populasi gay di Amerika. Namun hingga sekarang para ilmuwan AIDS mengecilkan koneksi apapun antara AIDS dengan vaksin tersebut.

Umum diketahui bahwa di Afrika, AIDS berjangkit pada orang heteroseksual, sementara di Amerika Serikat AIDS hanya berjangkit pada kalangan pria gay. Meskipun pada awalnya diberitahukan kepada publik bahwa tak seorang pun kebal AIDS, faktanya hingga sekarang ini (20 tahun setelah kasus pertama AIDS), 80% kasus AIDS baru di Amerika Serikat berjangkit pada pria gay, pecandu narkotika, dan pasangan seksual mereka. Mengapa demikian? Tentunya HIV tidak mendiskriminasi preferensi seksual atau ras tertentu. Apakah benar demikian?

Keserupaan dengan FLU Burung

Di pertengahan tahun 1990-an, para ahli biologi berhasil mengidentifikasi setidaknya 8 subtipe (strain) HIV yang menginfeksi berbagai orang di seluruh dunia. Telah terbukti, strain B adalah strain pra dominan yang menginfeksi gay di AS. Strain HIV ini lebih cenderung menginfeksi jaringan rektum, itu sebabnya para gay yang cenderung menderita AIDS dibandingkan non-gay

Sebaliknya, Strain HIV yang umum dijumpai di Afrika cenderung menginfeksi vagina dan sel serviks (leher rahim), sebagaimana kulup penis pria. Itu sebabnya, di Afrika, HIV cenderung berjangkit pada kalangan heteroseksual.



Para pakar AIDS telah memeberitahukan bahawa AIDS Amerika berasal dari Afrika, padahal Strain HIV yang umum dijumpai di kalangan pria gay nyaris tak pernah terlihat di Afrika! Bagaimana bisa demikian? Apakah sebagian Strain HIV direkayasa agar mudah beradaptasi ke sel yang cenderung menginfeksi kelamin gay?

Telah diketahui, pria ilmuwan SCVP (Special Virus Cancer Program) mampu mengadaptasi retrovirus tertentu agar menginfeksi jenis sel tertentu. Tak kurang sejak tahun 1970, para ilmuwan perang biologis telah belajar mendesain agen-agen (khususnya virus) tertentu yang bisa menginfeksi dan menyerang sel kelompok rasial tertentu. Setidaknya tahun 1997, Stephen OBrien dan Michael Dean dari Laboratorium Keanekaragaman Genom di National Cancer Institute menunjukkan bahwa satu dari sepuluh orang kulit putih memiliki gen resisten-AIDS, sementara orang kulit hitam Afrika tidak memiliki gen semacam itu sama sekali. Kelihatannya, AIDS semakin merupakan virus buatan manusia yang menyerang ras tertentu dibandingkan peristiwa alamiah.

Berkat bantuan media Amerika, virus ini menyebar ke jutaan orang tertentu di seluruh dunia sebelum segelintir orang mulai waspada akan kejahatan di balik penciptaan virus ini. Di tahun 1981, pejabat kesehatan memastikan masyarakat umum bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan. AIDS adalah penyakit gay adalah jargon yang sering dikumandangkan media.

Setidaknya tahun 1987, Robert Gallo memberitahu reporter Playboy, David Black, Saya pribadi belum pernah menemukan satu kasus pun (di Amerika) dimana pria terkena virus (AIDS) dari seorang wanita melalui hubungan intim heteroseksual . Gallo melanjutkan, AIDS tak akan menjadi bahaya yang tak bisa teratasi bagi masyarakat umum. Apakah ini sekedar spekulasi ataukah Gallo mengetahui sesuatu yang tidak ia ceritakan?



kutipan buku Tulisan Allan Cantwell, Jr. M.D. 

link:http://www.gallerydunia.com/2011/01/faktaasal-dan-sejarah-virus-hiv.html